Banjir Jambi
Catatan KKI Warsi, Lebih 11 Ribu Rumah di Jambi Terdampak Banjir pada 2020
Direktur KKI Warsi, Rudi Syaf mengungkapkan, satu dari sekian persoalan yang menjadi catatan adalah terus berkurangnya tutupan hutan di Provinsi Jambi
Catatan KKI Warsi, Lebih 11 Ribu Rumah di Jambi Terdampak Banjir pada 2020
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kerusakan lingkungan masih menjadi catatan KKI Warsi di Provinsi Jambi.
Direktur KKI Warsi, Rudi Syaf mengungkapkan, satu dari sekian persoalan yang menjadi catatan adalah terus berkurangnya tutupan hutan di Provinsi Jambi.
Pada 1990, tutupan hutan di Provinsi Jambi masih tersisa sekitar 2.795.789 hektare. Satu dekade kemudian, pada 2000, tutupan hutan berkurang menjadi sekitar 1.952.830 hektare saja.
"Saat ini, berdasarkan data terakhir pada tahun 2020, tutupan hutan di Provinsi Jambi berkurang menjadi 882.272 hektare," kata Rudi, Senin (18/1/2021).
Baca juga: Kerusakan Lingkungan Terus Meningkat, Walhi: Status Lingkungan Hidup di Jambi Sudah Kritis
Baca juga: Wawancara Ekslusif Kadis Perhubungan Provinsi Jambi, Transportasi Dapat Akomodir Sektor Pariwisata
Angka tersebut menurun dibandingkan 2019 sekitar 900.713 hektare.
Berkurangnya tutupan hutan tersebut berpotensi meningkatkan ancaman bencana alam di Provinsi Jambi, di antaranya banjir.
Data KKI Warsi pada 2020 lalu, sekitar 11.144 rumah di Provinsi Jambi terdampak banjir sepanjang tahun.
Banjir tersebut berdampak pada sekitar 8.238 rumah di Kabupaten Batanghari, 1.000 rumah di Merangin, 730 rumah di Bungo, dan 685 rumah di Sarolangun.
Selain itu, banjir juga berdampak pada 312 rumah di Kabupaten Kerinci, 100 rumah di Kota Jambi, dan 79 rumah di Kabupaten Muarojambi.