Nanas di Atas Gambut
Rezeki Dadakan Petani Nanas Tanjabtim Jadi Langganan Tersendiri, Kisah Suka Duka
Dalam sepekan petani bisa memanen hingga 500 biji nanas, yang pemasarannya masih mengandalkan pasaran lokal dan pelanggan luar daerah
Rezeki Dadakan Petani Nanas Tanjabtim Jadi Langganan Tersendiri, Kisah Suka Duka
TRIBUN JAMBI, MUARA SABAK - Di Kabupaten Tanjung Jabung Timur ada perkebunan nanas seluar 10 hektare. Kawasan itu dalam tahap pengembangan.
Petani nanas Tanjabtim di RT 02, Desa Jati Mulyo, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, pun mulai berkembang.
Dalam sepekan petani bisa memanen hingga 500 biji nanas, yang pemasarannya masih mengandalkan pasaran lokal dan pelanggan luar daerah.
• Awal Mula dan Sejarah Berdirinya Bank Jambi pada 1959, Ternyata sudah 61 Tahun
• Video Tugu Keris di Kota Baru yang Jadi Ikon Kota
• Tahu Batanghari, Usaha Turun Temurun Milik Suaheti Kini Beromzet Belasan Juta per Bulan
Perkembang nanas Tanjabtim menunjukan trend positif.
Namun, dalam pengembangan usaha perkebunan nanas, para petani sedikit mengalami kesulitan dalam melakukan pemasaran hasil.
Saat ini, selain mengandalkan pembeli lokal baik dari pasaran, ataupun pelanggan tetap yang datang dari luar kabupaten juga para petani mengandalkan pembeli borongan dadakan.
"Pembeli borongan tersebut seperti orang yang membutuhkan nanas untuk kebutuhan acara, semisal resepsi atau hajatan dan pesta lainnya. Biasanya mereka membutuhkan pasokan nanas cukup banyak," ujar Juniarti, pemilik kebun.
Diakuinya, kondisi pemasaran memang tidak selamanya baik. Apalagi saat kondisi pasokan nanas cukup banyak (lagi musim nanas).

Para petani akan kesulitan untuk dapat memasarkan hasil panen.
"Kadang tu kito siap panen banyak, ruponyo nanas luar jugo banyak yang masuk, atau berbarengan dengan nanas Tangkit tadi," ujarnya.